Ini mungkin desain eksterior diperkaya dengan berbagai penyesuaian. Seperti gril depan dipadu dengan bonnet rendah, ketika berada di belakang kemudi, jarak pandang sangat luas. Bahkan kenyamanan mengemudi, meski menjajal New Mazda 5 berjarak sangat pendek (tidak lebih satu kilometer), toh kesan kenyamanan mengemudi sangat terasa. Bahkan suasana rileks pengemudi cukup terjaga.
Hal ini dikarenakan, saat kedua tangan memegang kemudi, tangan tidak cepat lelah lantaran kedua siku tertopang. Siku tangan kiri tertumpu di sandaran kursi, sedang siku kanan di sandaran pintu kanan. Ditambah lagi, transmisi otomatis dengan mesin berkapasitas 2.000 cc, tenaga awalnya cukup responsif. Dan pemindahan setiap gigi bisa dilakukan dengan mengangkat pedal gas sedikit saat rpm antara 2.200 sampai 2.400, sangat halus.
Sistem transmisi juga dilengkapi dengan SV-T (Sequential Valve Timing). Jadi pemindahan gigi dapat dilakukan melalui tongkat persneling. Jangan harap akselerasinya seperti transmisi manual, setiap kali menaikkan gigi persneling terjadi jedah beberapa detik bila dengan putaran mesin sedang.
Saat menjajal New Mazda 5, ada ciri khas Mazda yang hilang, yakni kelembutan rem. Mungkin ini dikarenakan Mazda genarasi sekarang yang menganut filosofi ZOOM-ZOOM. Artinya, sebagai kendaraan yang gesit dan responsif, tentu dibutuhkan penghenti laju yang baik. Untuk itu, keempat rodanya memakai sistem rem cakram. Sehingga ketika pedal ditekan cepat, penumpang akan merasa hentakan. Beda dengan sebelum generasi ZOOM-ZOOM, sekalipun pedal ditekan sedikit keras, tapi sebelum pada titik tekan maksimal rem sudah bekerja.
0 komentar:
Posting Komentar