SHC BALI 2ND FUN RACE OPEN


Puluhan mobil remote control, atau R/C, adu kebut di ajang SHC Bali fun Race Open yang berlangsung di sanur. Kejuaraan kali ini melombakan kelas sedan jenis elektrik, di sirkuit yang didesain layaknya sirkuit F1. Sanur hobi club atau SHC Bali, merupakan komunitas penggemar mobil remote control yang ada di wilayah sanur. Komunitas yang baru terbentuk awal tahun dua ribu sebelas ini, biasanya ngumpul dan melakukan latihan bersama di sebuah sirkuit yang dibuat di bekas pertokoan Sarinah Sanur. Nah untuk menampung animo anggota komunitas SHC di bidang mobil remote, maka dibuatlah seri ajang kejuaraan yang diberi nama SHC Bali Fun Race Open. Seri pertama kejuaraan ini telah di dilaksanakan bulan juni lalu, dan di penghujung bulan juli kembali digelar seri yang kedua.


Menurut salah seorang panitia kejuaraan, Bimo, untuk kejuaraan ini dibatasi pada kelas yang melombakan speed, khusus untuk mobil jenis sedan dengan penggerak elektrik. SHC Bali Fun Race Open diikuti 18 peserta semuanya dari lokal Bali.
Dalam kejuaraan ini peserta dibagi dalam 3 grup dimana setiap peserta harus mengikuti babak qualifikasi sebelum bisa lolos ke final. Babak qualifikasi sendiri terdiri dari 6 heat, dimana setiap heat berlangsung selama 6 menit. Setiap peserta juga harus mematuhi sejumlah regulasi yang telah ditentukan panitia.
Sebelum mengikuti lomba ini, sejumlah persiapan dilakukan peserta mulai dari persiapan mobil hingga persiapan fisik peserta. Dalam menyiapkan mobil yang akan berlaga, settingan mobil seperti ban dan shockbreaker mutlak harus diperhatikan. Sementara untuk meningkatkan skill, peserta harus berlatih menggunakan remote control, agar laju mobil sesuai dengan kehendak pengemudinya.
Panjang lintasan sirkuit dalam ajang SHC Bali fun Race Open mencapai 36 meter dengan lebar 11 meter. Biasanya satu putaran sirkuit atau satu lap, mampu ditempuh peserta dalam waktu 14 -17 detik. Kecepatan mobil yang cukup tinggi dan tikungan yang tajam membuat sejumlah mobil bertabrakan, sehingga tak jarang mobil peserta mengalami kerusakan. Menurut panitia kejuaraan, keberadaan sirkuit sudah hampir lima bulan, dan layout-nya diubah setiap ada kejuaraan. Rencananya hingga akhir tahun ini akan digelar 6 seri kejuaraan.

Read more >>

Lucas Oil Bali Off Road Competition 2011


Lucas Oil Bali Off Road Competition 2011 berlangsung selama 3 hari, 22-24 Juli lalu. Menurut ketua panita pelaksana Gede ''Gordon'' Sukarna, event ini bukan kejurnas, namun pesertanya banyak merupakan atlet nasional. Daya tarik Bali merupakan magnet yang mampu menyedot peserta dari seluruh penjuru tanah air. Peserta berasal dari berbagai daerah seperti dari Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, NTB, Dan Kalimantan. Sementara itu off roader nasional yang berpartisipasi antara lain Joko Jangkrik asal Jawa Tengah, Haji Jian dari Banjarmasin, Iqbal dari Palembang, andi Fauzia dari Makassar, Denny Faisal dari Bandung, David dari Surabaya, Alfin dari Jember, dan Lukito Raharjo dari Malang.


Lomba dibagi dalam kategori Ekstrem, Light Off-Road, Family Fun, dan Trail Adventure. Peserta mencapai 156 orang plus 150 pembalap Trail Adventure. Event ini menonjolkan segi keamanan pengendaranya dan diawasi secara ketat oleh delegasi PP IMI Syamsidar Alam. Lokasi lomba di dekat Bendungan Palasari cukup menantang, karena trek yang ada berkontur batu, lumpur, sungai, serta turunan dan tanjakannya terjal. Trek di Palasari mirip di daerah lain, tetapi karena letaknya yang di pinggir danau membuat lokasi ini tidak terlalu panas.
Peserta Lucas Oil Bali Off Road Competition 2011 sebagian besar mewakili klub. Tercatat dari Bali klub yang berpartisipasi Jembrana Jeep Adventure Club-Jejac, Safari Jeep Club, Bali Rama Team, Two Brother N’ Friend, Laksmana Off Road, Pas Team, Umadui, dan Kebo Team. Sementara dari luar Bali terdaftar Raung Jember, Galena Logistik, Kere Hore- Mataram, Crab Adventure, Codeco Borneo Team, Banten Off Road, Jangkar Miring, Mava Trans, dan Jatim Offroad Surabaya.
Setelah melalui perjuangan yang melelahkan, akhirnya panitia menentukan sejumlah pemenang untuk masing-masing kelas berdasarkan point yang berhasil dikumpulkan.
Untuk kelas paling bergengsi, ekstrem off road, Klasemen masih didominasi offroader luar Bali. Juara pertama diraih Imam Saebani dan co driver Tandu Setyo, dari tim Khinez IOC Magelang. Tempat kedua diraih pasangan Wahyu Lamban-Andi Ridwan dari tim Jangkar Miring-Mava Trans Surabaya, dan tempat ketiga di raih Agus Garang Asem- Wandro dari tim Semut Garang Asem-Kudus. Sementara itu off roader Bali, Made Wirata alias Dek Wir dan Lenceng dari tim Laksmana Denpasar hanya mampu meraih posisi ke-13.
Namun di kelas Light Off Road, peserta tuan rumah mampu mendominasi. Kelas Light Off Road 1000 cc up, tempat pertama dan kedua sukses diraih tim Jejac Jembrana. Made Semara-Putu Susanta di tempat pertama dan tempat kedua diraih pasangan Gusti Kade Udayana- Gusti Putu Ariesta. Sementara itu tempat ketiga diraih Antonius S-P- Adi Santana dari Two Brother and Friends.
Di kelas di bawah 1000 cc, tim Jejac Jembrana kembali berjaya dengan meraih juara satu yang diwakili Made Semara- Putu Susanta. Aprino Aditya B-P- Tamsun Aji dari tim Kerehore Mataram di tempat kedua dan Wayan Mertayasa-Gede Sudana dari tim Pobaepo Jembrana.



Read more >>

4otomotif modifikasi